Kebijakan BBM Premium 2 harga – Pengaruhnya Kecil pada Penjualan Sepeda Motor

bbm-bersubsidi-ilustrasi-_120418120655-716

Pemerintah merencanakan menetapkan sistem dua harga untuk BBM Bersubsidi mulai tanggal 1 Mei 2013.

Untuk Mobil Pribadi harga premium adalah semi-floating, diperkirakan pada kuartal pertama sebesar Rp. 6500. Sedangkan untuk Kendaraan umum dan sepeda motor tetap dijual pada harga Rp. 4500.

Sistem ini menurut BPH Migas dinilai akan mampu menghemat nilai subsidi BBM sebesar Rp. 30 Triliun pada kuartal pertama. Ini artinya penghematan setahun bisa mencapai 90 Triliun rupiah atau setengah dari nilai proyek pembangunan jembatan Jawa-Sumatra. BI juga memperkirakan inflasi yang diakibatkan kebijakan ini kecil

Kebijakan ini menurut saya  tepat dalam kondisi perekonomian sekarang. Pengurangan subsidi ini harusnya tidak mengganggu secara langsung sektor riil perekonomian rakyat. Mereka yang memiliki mobil pribadi tentunya bisa menyesuaikan diri.

Dalam beberapa diskusi muncul anggapan bahwa kebijakan dua harga ini akan menyebabkan jumlah sepeda motor akan berlipat ganda. Dan karenanya membuat jalan raya semakin semrawut.

Menurut saya analisis ini tidak tepat.

Kita harus melihat rentang konsumen BBM bersubsidi yang terpengaruh.

Ada beberapa kelompok pemilik mobil yang tidak terganggu dengan sistem dua harga ini. Siapa saja?

1. Mereka dengan mobil yang memiliki kompresi mesin yang cukup tinggi dan tidak dimungkinkan mengkonsumsi BBM bersubsidi dengan RON 88 (premium). Kecuali perusahaan taxi yg nekad mengakali Vellfire dan Merc E-200nya supaya bisa tetap minum Premium ya. Yang berada pada kelompok ini adalah pemilik mobil range mid level ke high end, atau line up kendaraan baru dengan CC kecil namun efisien dalam tenaga (baca: kompresi tinggi).

2. Mereka sudah tidak sensitif atau terpengaruh dengan naik turunnya harga BBM Non-subsidi (Pertamax, Shell Super, Total Performance 92 dll). Buat mereka mau harga premium sama dengan pertamax juga ga ngaruh. Ah, premium tu apa?

3. Mobil-mobil pemerintah yang patuh dengan aturan penggunaan BBM non subsidi.

Bagi kelompok ini kebijakan 2 harga tidak memiliki pengaruh signifikan apalagi sampai harus beli sepeda motor dan berpindah moda transportasi ke roda dua. Kalaupun mereka berpindah ke sepeda motor, kemungkinan karena alasan kepraktisan atau gaya hidup dan tetap akan menggunakan BBM non subsidi.

Tentu ada pemilik mobil pribadi yang bertahan masih menggunakan premium karena kompresi mesin yang tidak tinggi. Disini kita bicara kendaraan baru entry level atau kendaraan angkatan tua. Mereka old-timer, sudah beredar lama, kemungkinan juga memang seasonal commuter (kadang naik kereta/angkutan umum, kadang motor, kadang naik mobil) yang tidak akan menyebabkan lonjakan kenaikan jumlah sepeda motor di jalan raya.

APALAGI buat mereka yang berada di luar jawa, mau premium harga berapapun yang paling utama adalah harus ada dulu. Kadang SPBU, di Pontianak saja, itu buka cuma 2-3 jam lalu kehabisan stock untuk hari itu kok

547485_10152758435940179_2043636125_n

33 thoughts on “Kebijakan BBM Premium 2 harga – Pengaruhnya Kecil pada Penjualan Sepeda Motor

  1. Kurang sependapat sama ulasannya….
    Menurut saya efek dua harga adalah makin maraknya aksi pembelian premium dengan motor yang bakal di jual lagi..
    Let say ninja fi di isi premium 15 liter :p
    Sampe rumah di sedot jual lagi di harga 5500 dah dpt 15 ribu sekali isi
    3000 kali (cm bth 10 kali ngisi tiap hari dalam setaun :p) dah dpt satu ninja lagi, hehehe
    Satu lagi masalah mobil isi premium
    Saya masih sering ngeliat mobil jazz, innova dll yg isi premium padahal jelas2x ga baik buat mesin
    Tp mereka mikirnya pasti gini beli premium sama pertamax bedanya 5rb an
    Satu hari mereka abis bensin 10 liter misalnya berarti bedanya 50rb
    Kali setaun sudah dpt belasan juta hampir mirip sama selisih mobil baru sama second yg bedanya setaun, so pasti mending isi premium trus ganti mobil tiga tahun sekali sambil ngikutin trend….
    Miris ya …
    Sebnernya bisa aja jalan sistem ini kalo pemerintah tegas ngelarang penjualan premium di luar spbu
    Tapi ga mungkin kayaknya

    Stop bikin dua harga
    Selisihnya tuh adalah free money dan jarang orang kita yg ga mau free money

    Sekian ulasan saya, sambil nunggu stnk z 250 yg lom keluar2x 😥

    • “Let say ninja fi di isi premium 15 liter :p
      Sampe rumah di sedot jual lagi di harga 5500 dah dpt 15 ribu sekali isi
      3000 kali (cm bth 10 kali ngisi tiap hari dalam setaun :p)”

      seriously? Bro mau begitu?
      —————

      “Saya masih sering ngeliat mobil jazz, innova dll yg isi premium padahal jelas2x ga baik buat mesin
      Tp mereka mikirnya pasti gini beli premium sama pertamax bedanya 5rb an
      Satu hari mereka abis bensin 10 liter misalnya berarti bedanya 50rb”

      loh justru kepada kelompok yang seperti inilah kebijakan dua harga diadakan dan diterapkan. Kalau tidak kerugian negara dan keuntungan mereka akan lebih besar lagi. Jadi keberatannya ada dimana?

  2. HARGA BENSIN NON SUBSIDI PERLITER SBB :
    1. Harga Dasar Minyak Mentah = Rp. 5,940
    2. Harga LRT (Lifting,Refinery, Transportation) = Rp. 1,360
    3. Pajak lain2, sekitar 15% = Rp. 1,100
    Maka TOTAL HARGA BENSIN NON SUBSIDI SEHARUSNYA RP. 8,400/liter
    (ini msh murah bila dibandingkan beli bensin di Jepang sekitar 16rb-an)

    DGN HARGA JUAL SUBSIDI = RP. 4,500 untuk premium, maka NEGARA NOMBOK sekitar Rp. 3,900/Liter

    Bagaimana menghitung Subsidi kepada kita???
    1. Misal saya punya mobil, minumnya premium… sebulan kira2 beli bensin Rp. 350,000 –> jika dikonversi ke liter = 78liter/bulan.
    Maka besar subsidi dari negara adalah = Rp. 3,900 x 78 = Rp. 304,000/bulan
    atau Rp. 3,650,000/tahun… (hmmm lumayan juga)

    2. Misal saya pakai motor, minumnya jelas premium… seminggu 20rb jadi sebulan kira2 80ribuan dech… maka penggunaan bensin=18 liter
    Maka Subsidi = Rp. 70,200/bulan atau Rp. 842,000/tahun…

    APA YG BISA KITA SIMPULKAN???
    Terlihat bahwa Subsidi berbanding terbalik dengan TARAF HIDUP…
    YG MENIKMATI SUBSIDI JELAS2 ADALAH ORANG YG LEBIH SEJAHTERA…
    Apalagi apabila Mempunyai Kendaraan dgn CC BESAR dan LEBIH DARI 1… maka akan lebih besar lagi subsidinya… Saya yakin byk orang yg pengeluaran bensinnya sampai ber-juta2 sebulan… dan subsidinya pun membengkat berjuta2 pula…

    LEBIH BAIK DANA SUBSIDI DIPAKAI UNTUK KESEHATAN, PENDIDIKAN, PANGAN, & PENGENTASAN KEMISKINAN…

    LEBIH BAIK ORANG2 MAMPU TIDAK DIKASI SUBSIDI… (saya ikhlas)

    PEMERINTAH HARUS BERANI…
    RAKYAT MISKIN SEHARUSNYA MENDUKUNG… BUKAN MALAH BERDEMO…

    • Setuju sekali masbro…!! Seharusnya pemerintah sudah sejak dulu menerapkan pembedaan harga ini. Entah kenapa kok baru sekarang mau diterapkan.

    • Setuju. BBM bersubsidi juga menjadi lahan jaringan oknum melakukan penyelundupan BBM, Lebih baik tiap tahun dana subsidi dijadikan proyek nasional. 200 Triliun rupiah setahun cukup untuk mendanai proyek pembangunan jembatan selat sunda (jawa – sumatra). Tahun berikutnya mega proyek lainnya. Proyek2 besar ini, asalahkan diawasi, akan menyerap tenaga kerja dan mendorong perputaran uang di masy.

    • rakyat miskin kan di bodohin sama orang kaya yang jadi elit politis dengan atas nama pro rakyat padahal secara itunganya alphard dan mobilitasnya bisa makan subsidi mungkin sekitar 5 juta perbulan, sementara rakyat miskin paling cuma dapet 7rts rebu, itu kalo punya motor, kalo ga punya ya lain ceritanya

  3. Kalo menurut saya buat motor bagusnya dinaikkan juga. Kenapa? Ya jelas, motor sekarang udah irit-irit kok. Misal ada pengguna motor boros protes? Ya salah elu lah, udah tau BBM mahal motor dibuat boros…

    Kenapa saya anti banget sama BBM subsidi? Ya jelas, saya cuma miris aja liat petani di desa-desa susah payah cari solar buat mesin bajak sawah mereka. Sedang disini di kota besar, dengan mudahnya para pemilik Fortuner atau bahkan Pajero membeli solar sebanyak-banyaknya semampu mereka.

    Cuma ada tapinya, kendaraan plat hitam pengangkut sembako bagusnya tetap Rp 4.500. Supaya harga sembako di pasaran tetap stabil n gak semakin menyengsarakan rakyat. Tapi susah juga sih misal diberlakukan, orang kita mah ada aja akalnya… -_-

  4. S7,kalau kita melihat kondisi jakarta & kota2 besar lain,pada jam2 macet,berapa banyak bbm yg terbuang sia2,& berapa banyak dana subsidi yg sia2.

  5. Solar susah sekarang,bahkan belinya di SPBU harus bawa surat keterangan dari kecamatan,padahal di tempat saya sudah mulai kerja traktor,akibatnya kerja jadi terhambat,sementara benih yg sudah ditabur makin hari makin tumbuh,dan siap tanam tapi lahan belum jadi,… Pusiing deh

  6. peraturan paling bodoh menurut ane, kalo ane mending cari motor dengan kapasitas tangki besar, isi di spbu premium full tank, kuras masukin mobil, gitu terus 4 kali aja uda selese full tank tuh mobil

    kalo emang niat simpel aja, pertama larangan mobil pribadi berbahan bakar solar, kalopun ada suruh beli DEX atau disel non subsidi

    nah solar tetep 4500an, atau malah di kurangi jadi 3000an, ga ada beli dirigen apapun alesanya, untuk kapal dan nelayan di stok langsung di kali atau pantai

    semua ga perlu modal banyak

    premium di lepas habis habisan aja, jadi 6500 atau 7500an

    dengan gini pembeli motor tetep moncer, tapi mereka akan lebih manfaatin angkutan umum, karena permintaan angutan umum meningkat, banyak pengusaha angkot yang ngutamain kenyamanan dan keamanan, nyata loh, di tempat ane bis 50 rebu clp-jogja uda value bgt, bis yang 35 rebu di tingalin karena cuma kurang nyaman

    dan akhirnya macet berkurang

    dan ane yakin penjualan motor-mobil ga bakalan namanya anjlok, karena motor-mobil uda bagian dari gengsi

  7. yo wes lach,,,trima kehttp://ariblogmotor.wordpress.com/2013/04/17/menegenal-lebih-dalam-teknologi-ymjet-fi/adaan aja.mau ngomong ini itu juga nggak bakalan didengerin kok. wong cilik anane kon pasrah

    • yo wes lach,,,trima keadaan aja.mau ngomong ini itu juga nggak bakalan didengerin kok. wong cilik anane kon pasrah
      adaan aja.mau ngomong ini itu juga nggak bakalan didengerin kok. wong cilik anane kon pasrah

  8. Gan, di pelosok sumatera utara, kecamatan ane kerja, kita dah lama beli premium hrg 5rb-6500/ltr di pengecer. Satu satunya spbu di ibukota kabupaten, jaraknya 1jam naik turun gunung, untungnya jalan br diaspal. Sebelumnya amit amit dah, 1,5jam light offroadlah. Meski berat bagi pegawai pns sekalipun, kagak ada yg prnh ngeluh tuh. Bahkan prnh saking langka nya, itu hrg naik jadi 9rb/ltr. Menurut gw pribadi nih ya, harga minyak itu mahal memang perlu di “mindset” kan ke seluruh lapisan masyarakat. Agar generasi mendatang pola pikirnya kaga menganggap minyak itu resource ga berharga bro. Liat tuh AS, maupun sekutunya, kemana mana ekspansi mencari resource tsb, bahkan perang pun jadilah. Demi yang namanya MINYAK.
    Pemerintah yg skrg ini gw bilang terlalu takut utk tidak populis. Di demo segelintir saja , kebijakan bisa ditundalah, didiskusikan lagilah dsb dsb. Come on… rakyat Indonesia itu dari Ujung Barat Sumatera hingga ke Batas Barat Papua, bukan hanya JAWA dan DKI.

    Ingat kebijakan migrasi minyak tanah ke LPG yg merupakan kebijakan tidak populis? yg sempat menghebohkan dan byk pro kontra? bahkan dituding jd dalang kebakaran d rumah2 ? bagaimana hasilnya skrg ? segala lapisan mulai dr tkg bakso/mie pake gerobak nenteng LPG. Dianggap berhasil kan kebijakan tsb? Nah lalu potensi “penghematan” dari migrasi tsb kemana larinya ? Berapa T itu ? Kalo memang terjadi “penghematan” disosialisasikan dong ke khalayak. Jangan diam diam saja. Giliran katanya “nombok” berkoar koar. Kan kitanya (bisa jadi gw pribadi saja) jadi menganggap pemerintah tidak serius..
    Dengan adanya kebijakan yg baru ini, jangan sampai kejadian di lapangan nanti, premium utk motor dan angkot hrg 4500 cepat menghilang di spbu, dilain pihak premium utk r4 tetap ready. Mau tidak mau kita kan jadinya isi premium hrg 6500 tsb. Atau kalo ada pengecer menjual seharga 5500 jadinya beli ke pengecer.

    • koreksi kesalahan ketik diatas…. dari ujung barat sumatera hingga batas paling timur papua.

  9. Mungkin yg diharapkan sebenarnya adalah ketersediaan barang,masalah harga kalau sudah ditetapkan ya mau gak mau karena butuh ya beli juga.

  10. wah kalo bensin motor dimurahin
    makin banyak yg pke motor
    makin ruwet jalanan sama motor
    makin baret mobil ane

Leave a comment