Imlek Ride to Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang Kota

Selamat hari minggu siang…..

Hari ini hari Imlek, perayaan Chinese Lunar New Year.

Saya dan bung Regis Bagas, anak pertama saya (11th), mengisi waktu dengan morning ride ke Kelenteng Boen Tek Bio, yg terletak di Pasar Lama, Tangerang Kota. Kelenteng ini didirikan pada tahun 1684, hampir seratus tahun sebelum berdirinya negara Amerika Serikat. Kelenteng ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi perkembangan komunitas Tionghoa di wilayah Tangerang, dan bahkan kota Tangerang itu sendiri.

Kali ini bukan saya yg menulis blog, tapi Bung Regis. Berikut catatannya:

Setelah ganti kampas rem, saya minta ayah untuk melihat kelenteng. Karena hari ini hari imlek, saya ingin sekali untuk melihat perayaan imlek. Kelenteng yang kita kunjungi berada di Tangerang Kota. Kita berdua naik motor, lama perjalanan kira-kira 30-45 menit (AYAH: hmm 30 menitan, ga nyampe 45 mnt). Kami sempat berhenti untuk mengecek google map dan beli rambutan yg merah di tepi sungai Cisadane.

image

Setelah sampai di Kelenteng kami parkir di samping kelenteng dan disana orangnya sudah banyak yang berdoa.Image

Disini ada banyak lilin yang tingginya lebih dari 1 meter (AYAH: bahkan ada yg sampai 2 meter), dan kami berfoto di sekitar lilin.

Image

Image

Saat saya difoto di sekitar lilin, saya merasa panas karena matahari yang diatas bersinar terik dan lilin yang ada banyak dan panas sekali.

ImageImageImage

Saat kami berjalan keliling dan akan pulang kami melihat ada pembagian angpao bagi orang yang mengemis.

Image

Ya itu tadi sedikit catatan yang ditulis oleh bung Regis dan saya bantu ketik. Foto-foto diambil hanya menggunakan kamera yg ada di BB, jadi maaf kalau kurang baik hasilnya.

Selamat menikmati sisa hari minggu yang diberkati dengan hujan lebat ini.

22 thoughts on “Imlek Ride to Kelenteng Boen Tek Bio Tangerang Kota

    • Iya mas. Kampas rem depan sdh ganti di KM 2500 dan 6200. Kampas rem belakang di 5000km hehehe. Untungnya sama dgn punyanya Kawasaki ZX130.

      Iya mas lilin2nya segede gajah

    • mas jangan pake kampas motor kawasaki dibawahnya, bisa kemakan piringannya… dan kalo lagi dijalur perbukitan rem belakang sering blong… dulu saya pake punya athlete… malah blong..

    • Hi Bro, thanks utk sharingnya yaa
      Utk rem depan, saya pakai kampas Ninja RR, engga ada masalah baik pada daya pengereman dan permukaan cakram. Utk yg belakang pakai athlete, ke Lembang dan Puncak masih oke, malahan jadinya ga mudah ngunci.

      Kalau di perbukitan blong itu ada kemungkinan perubahan naik turun menyebabkan tanpa disengaja rem sedikit tertekan Bro. Tergantung kebiasaan kita menaruk kaki juga. Pernah satu temen di Cikidang mengalami rem blong krn selama jalan rem itu sering kesentuh (lampu rem nyala), ini yg menyebabkan overheat.

  1. Ben tek bio ini di aula utama nya terdapat dewa tanah / bisa jga disebut dewa rejeki (hok tek cheng sin *bener gak yha penulisan nya) dan di bagian belakang ada vihara yg diberi nama Nimalla. Umat buddha yg ingin menikah biasa nya foto prewed disini, karena arsitektur nya yg indah dan terdapat taman di halaman belakang nya. Aneh nya meski klenteng identik dngn agama buddha tp terdapat makan ulama* islam di bagian belakang yg secara tdk langsung mencerminkan kerukunan hdp antar umat beragama šŸ™‚

  2. Pingback: Anak Lelaki Saya dan Jalur BSD-Puncak | 7Leopold7

Leave a comment